Novel : Voice

Voice sebuah fragmen cerita manusia-manusia yang menolak dikalahkan oleh penyakit. Membaca keseluruhan cerita membuat kita berempati, berkaca ke dalam diri sendiri. Jika sebagian dari diri kita harus direlakan, sanggupkah? Cerita yang apik dan touchy.
 -Syifa Ann, Kompasianer



 Judul: VOICE: Ketika Kau Kehilangan Sesuatu dari Dirimu
 Penulis: Maurinta
Penerbit: AT Press Lombok
Jenis: Novel
Harga:  79k
 Format pemesanan:

Nama_Alamat lengkap_jumlah pesanan_No HP aktif Kirim ke wa.me/6285237243342 (penerbit),  wa.me/6281221982545 (penulis).

 Salah satu keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lain di dunia adalah kemampuan berkomunikasi. Komunikasi yang didukung oleh kemampuan berbicara. Voice atau suara manusia yang memiliki dua arti dalam bahasa Inggris. Bunyi yang dihasilkan dalam tenggorokan dan disalurkan melalui mulut bisa berbentuk kata-kata atau lagu. Arti yang kedua adalah pendapat atau sikap tertentu. Karena salah satu sebab manusia bisa kehilangan kemampuan berbicara. Tetapi, hal ini seharusnya bukan menjadi halangan dalam menyampaikan pendapat atau sikap. Banyak cara untuk bisa “bersuara” tanpa suara. Menggunakan tulisan, bahasa isyarat, tindakan, tatapan mata atau hanya sekadar sentuhan bisa menggantikan suara manusia dalam menyampaikan pendapat ataupun sikap. Pelukan bisa menjadi sarana mencurahkan rasa sayang. Mata melotot menunjukkan rasa marah. Puisi sebagai sarana mencurahkan rasa. Voice adalah judul dari novel ini. Suara manusia yang seharusnya tetap terdengar bahkan ketika tak ada bunyi yang terdengar. -Ronald Wan, Kompasianer, founder www.diarysaham.com